
Mataram – Kegiatan upacara bendera di MTsN 3 Mataram pada Senin pagi, 20 Januari 2025, berlangsung dengan khidmat. Seluruh siswa, guru, dan staf madrasah hadir mengikuti kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap pekan ini. Bertugas sebagai petugas upacara adalah siswa-siswi kelas IX 2, sementara pembina upacara kali ini adalah Bapak Iskandar, S.Pd., yang juga menjabat sebagai pembina Organisasi Siswa Madrasah (Orsima).
Kegiatan dimulai pukul 07.00 WITA dengan rangkaian acara seperti pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, dan doa. Para petugas dari kelas IX 2 melaksanakan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab, menunjukkan hasil latihan dan kerja sama yang baik.
Dalam amanatnya, Bapak Iskandar menyampaikan pesan penting mengenai kesadaran diri, sebuah topik yang dianggap sangat relevan untuk membangun karakter siswa. Beliau membuka amanatnya dengan mengajak seluruh peserta upacara untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan sehingga semua dapat hadir dan melaksanakan kegiatan dengan lancar.
“Alhamdulillah, pagi ini kita semua masih diberikan nikmat sehat sehingga dapat berdiri di sini mengikuti upacara dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti,” ujar Iskandar memulai amanatnya.
Ia kemudian menyampaikan bahwa kesadaran diri adalah dasar dari kedisiplinan dan tanggung jawab, dua hal yang sangat penting bagi siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik di madrasah maupun di rumah.
“Kesadaran diri dimulai dari hal-hal kecil yang sering kita anggap sepele. Sebagai siswa, ketika kalian bangun pagi, apa yang pertama kali kalian lakukan? Salat Subuh adalah kewajiban utama yang harus kalian jalankan. Setelah itu, kalian harus mempersiapkan diri untuk datang ke madrasah tepat waktu,” tuturnya.
Namun pada kesempatan tersebut, Iskandar masih menyoroti adanya beberapa siswa yang masih sering datang terlambat. Pada Jumat pekan lalu, tercatat ada 16 siswa yang terlambat masuk madrasah. “Ini adalah contoh nyata bahwa kesadaran diri kalian masih perlu ditingkatkan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kedisiplinan mulai dari hal-hal kecil. Khususnya bagi siswa putra Iskandar mengingatkan untuk selalu menjaga kerapian, termasuk memotong rambut sesuai aturan madrasah. “Bagi siswa putra, jika rambut kalian sudah panjang, segera potong. Rambut yang tidak rapi mencerminkan kurangnya kesadaran diri,” ujarnya.
Siswa putri juga diingatkan untuk selalu memakai jilbab dan ciput dengan rapi. Penampilan yang baik, menurut beliau, adalah cerminan kesadaran diri dari sikap disiplin dan tanggung jawab.
Begitu juga dalam proses pembelajaran, kesadaran diri juga sangat penting. Iskandar menyayangkan masih adanya siswa yang keluar kelas tanpa alasan jelas saat pergantian jam pelajaran. “Ketika bapak atau ibu guru keluar dari kelas setelah jam pelajaran selesai, kalian seharusnya tetap berada di kelas dan mempersiapkan diri untuk pelajaran berikutnya, bukan malah pergi ke kantin atau tempat lain,” ungkapnya.
Maka ia mengingatkan bahwa sikap seperti ini tidak hanya mengecewakan guru, tetapi juga menunjukkan kurangnya tanggung jawab siswa terhadap kewajiban mereka.
Di akhir amanatnya, Iskandar mengingatkan siswa tentang harapan besar yang dimiliki oleh orang tua dan guru terhadap mereka. “Orang tua kalian menitipkan kalian di madrasah ini dengan harapan agar kalian menjadi anak yang saleh, cerdas, dan bertanggung jawab. Harapan kami sebagai guru pun sama. Kami ingin melihat kalian sukses di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa untuk mencapai harapan tersebut, siswa harus meningkatkan kesadaran diri dan tanggung jawab. “Jika kalian bisa memulai dari hal kecil, seperti datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan fokus dalam belajar, maka kalian akan mampu menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di masa depan,” tutupnya.
Dengan tema kesadaran diri yang diangkat dalam amanat pembina upacara, diharapkan seluruh siswa dapat lebih disiplin, bertanggung jawab, dan menghargai setiap proses belajar yang dijalani. Pesan-pesan tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi siswa untuk terus berkembang menjadi generasi yang unggul.
Kontributor: Ruslan Wahid, ST
Editor: Humas
0 Komentar