Pada pagi hari di lingkungan sekolah, tim pendisiplinan melaksanakan inspeksi atribut dan penampilan siswa secara menyeluruh. Para guru dan petugas melakukan pengecekan terhadap kelengkapan atribut seperti sepatu, sabuk, badge, topi, dan seragam.
Tak hanya itu, mereka juga memeriksa aspek penampilan pribadi siswa seperti rambut, kuku, serta kebersihan diri. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kedisiplinan, rasa tanggung jawab, dan kesadaran akan pentingnya penampilan sebagai cerminan karakter siswa.
Berikut foto-foto rangkaian kegiatan pendisiplinan siswa di sekolah saat dilakukan pemeriksaan atribut dan penampilan siswa oleh tim disiplin madrasah.
Setiap siswa diperiksa kerapian sepatunya, apakah sudah sesuai ketentuan sekolah. Sepatu hitam, bersih, dan terikat rapi bukan hanya soal penampilan, tetapi juga mencerminkan sikap disiplin dan tanggung jawab siswa dalam menaati aturan.Sabuk diperiksa satu per satu, memastikan setiap siswa mengenakan atribut dengan benar. Kerapian sabuk yang sederhana ini memberi pesan tentang pentingnya detail dalam kedisiplinan.
Rambut siswa diperiksa secara teliti, apakah sudah dipotong sesuai aturan sekolah. Rambut yang rapi menunjukkan bahwa siswa peduli pada aturan dan penampilan diri.
Guru memeriksa badge identitas siswa di dada seragam. Badge kecil ini memiliki makna besar: sebagai tanda jati diri, kebanggaan, dan identitas resmi yang harus dijaga dengan baik oleh setiap siswa.
Tak hanya sepatu dan badge, topi sekolah pun tak luput dari pemeriksaan. Posisi topi, kebersihan, dan kesesuaian pemakaian menjadi bagian penting dari tata tertib yang harus ditaati.
Petugas memeriksa kuku siswa. Kuku yang pendek, bersih, dan terawat bukan hanya soal kerapian, tetapi juga kesehatan dan kebersihan pribadi yang sangat penting.
Guru menuliskan daftar siswa yang belum memenuhi standar atribut. Catatan ini menjadi bahan evaluasi sekaligus pengingat agar mereka lebih memperhatikan kelengkapan di hari-hari berikutnya.
Siswa dipanggil maju satu per satu. Proses ini melatih kesabaran dan ketertiban, sekaligus memberikan kesempatan kepada guru untuk memberi pembinaan langsung kepada setiap anak.
Dengan tenang, siswa berdiri tegap menunggu giliran diperiksa. Sikap ini mencerminkan ketertiban dan kesiapan mereka untuk menerima arahan dari guru sebagai bagian dari pembelajaran karakter.
Wajah siswa tampak serius dan fokus ketika diperiksa. Ekspresi ini menunjukkan bahwa mereka menyadari pentingnya momen pendisiplinan sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Guru membantu siswa yang lupa merapikan seragamnya. Momen ini menjadi bentuk perhatian, bahwa disiplin bukan sekadar menegur, tetapi juga membimbing dengan penuh tanggung jawab.
Siswa yang kurang atribut diberikan arahan agar segera melengkapinya. Hal ini menjadi bentuk pembinaan yang konsisten agar siswa tidak mengulangi kelalaian di lain waktu.
Bagi siswa yang atributnya belum sesuai, diberikan teguran secara tegas tetapi tetap mendidik. Tujuannya bukan untuk menghukum, melainkan membentuk kebiasaan disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dipanggil maju satu per satu. Proses ini melatih kesabaran dan ketertiban, sekaligus memberikan kesempatan kepada guru untuk memberi pembinaan langsung kepada setiap anak.
Kegiatan berlangsung dengan tertib dan kondusif. Guru, petugas, dan siswa saling mendukung demi terciptanya budaya disiplin yang kuat di lingkungan sekolah.
Kegiatan pemeriksaan atribut dan penampilan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan pembiasaan positif. Disiplin yang dilatih sejak dini akan menjadi bekal berharga dalam kehidupan siswa di masa depan.
Tim pendisiplinan berkoordinasi untuk memastikan pemeriksaan berjalan lancar. Kolaborasi antar guru ini menunjukkan komitmen bersama dalam membina karakter siswa.
@mtsn.3.mataram Pendisiplinan Siswa Melalui Cek Kelengkapan Atribut, Rambut, Kuku, Dll
♬ original sound - Mangala Apparel

















0 Komentar