Selamat datang di website MTsN 3 Mataram, Madrasah Uswah (Unggul, Santun, ber-Wawasan, ber-Akhlak dan Handal)

MIM Foundation Mataram Sosialisasikan Gerakan Wakaf Uang di MTsN 3 Mataram

MTsN 3 Mataram

Matararam- Yayasan Metro Insan Mulia (MIM Foundation) Mataram menggelar sosialisasi Gerakan Wakaf Uang di halaman Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Mataram pada Jumat, 12 September 2025. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan wakaf uang sebagai instrumen ibadah dan amal jariah yang mudah dijangkau oleh semua kalangan, termasuk para pelajar.

Acara berlangsung di halaman madrasah setelah pelaksanaan kegiatan Imtaq Jumat, dengan dihadiri empat orang perwakilan MIM Foundation yang dipimpin oleh Farid Sabri. Turut hadir pula Kepala MTsN 3 Mataram H. Marzuki, para guru, staf karyawan, mahasiswa PPL UIN Mataram serta seluruh siswa-siswi madrasah.

Acara dipandu oleh Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum, Elis Sulistiya. Kegiatan dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan Kepala MTsN 3 Mataram, H. Marzuki, yang mengajak seluruh peserta untuk menjadikan momen ini sebagai amal ibadah.

Dalam sambutannya, H. Marzuki menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya membentuk siswa-siswi yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak saleh dan salihah.

Beliau membuka dengan salam yang dijawab serentak oleh siswa, lalu menyampaikan pesan penuh semangat:

“Mudah-mudahan kalian semua tidak hanya menjadi anak pintar, tetapi juga menjadi anak saleh dan salihah. Mari kita syukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena pada Jumat yang penuh berkah ini kita mendapat kesempatan luar biasa untuk belajar tentang wakaf. Kegiatan ini semoga menjadi catatan amal jariyah kita bersama.”

Lebih lanjut, H. Marzuki menegaskan bahwa wakaf merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim MIM Foundation yang telah hadir untuk memberikan pencerahan tentang wakaf uang, yang masih relatif baru dikenal oleh masyarakat luas.

“Apapun bentuk wakaf, baik berupa harta, benda, maupun uang, insyaAllah menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya. Madrasah ini sudah terbiasa dengan infak Jumat, alhamdulillah anak-anak rutin berinfak setiap pekan. Dengan adanya gerakan wakaf uang ini, insyaAllah lebih mantap lagi karena manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa MTsN 3 Mataram merasa terhormat menjadi salah satu titik pelaksanaan sosialisasi, mengingat program ini sudah berlangsung di beberapa madrasah negeri lainnya di Kota Mataram.

Setelah sambutan kepala madrasah, acara dilanjutkan dengan sosialisasi wakaf uang yang dipaparkan langsung oleh Farid Sabri, ketua tim MIM Foundation Mataram.

Dengan gaya interaktif, Farid membuka materi dengan menyapa siswa dan memperkenalkan MIM Foundation sebagai lembaga pengelola wakaf resmi yang tersertifikasi. Ia menjelaskan bahwa wakaf tidak hanya sebatas tanah, masjid, atau makan, tetapi juga bisa berupa uang tunai.

“Menurut Peraturan Menteri Agama Nomor 4 Tahun 2009, wakaf uang sudah diatur secara resmi. Wakaf uang ini akan dikelola oleh bank syariah sehingga nilainya tetap, sementara hasil pengelolaannya disalurkan kepada penerima manfaat atau maukuf alaih,” jelasnya.

Farid juga mengaitkan wakaf dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ia bertanya kepada siswa siapa saja yang sudah biasa berinfak, lalu melanjutkan dengan pertanyaan tentang siapa yang pernah berwakaf uang. Hampir tidak ada siswa yang mengangkat tangan, yang menunjukkan bahwa wakaf uang masih asing bagi sebagian besar pelajar.

Melalui kuis singkat yang disertai pembagian hadiah, Farid menjelaskan bahwa: Pertama, Harta yang diwakafkan sudah bukan milik pribadi lagi, melainkan milik Allah, Kedua, Nazir sebagai pengelola bertugas menjaga agar pokok wakaf tetap utuh. Dan ketiga, Manfaat hasil pengelolaan wakaf diberikan kepada maukuf alaih, yakni pihak penerima manfaat, bisa individu maupun kelompok.

“Kalau zakat selesai setelah diberikan kepada mustahik, maka wakaf berbeda. Wakaf nilainya tetap, tapi manfaatnya terus mengalir. Inilah yang disebut amal jariyah. Walaupun kita sudah tiada, pahala dari wakaf akan terus tercatat,” tambahnya.

Sosialisasi ini berlangsung hidup dan penuh keceriaan. Farid memberi sejumlah pertanyaan terkait perbedaan zakat dan wakaf, siapa penerima manfaat wakaf, hingga siapa yang mengelola wakaf. Para siswa terlihat antusias menjawab, meski sebagian masih salah, namun semangat mereka diapresiasi dengan hadiah yang sudah disiapkan tim MIM Foundation.

Salah satu momen menarik adalah ketika Farid menekankan bahwa wakaf uang bisa dimulai dari nominal kecil, bahkan Rp1.000 atau Rp2.000. Hal ini menumbuhkan semangat siswa bahwa wakaf bukan hanya milik orang kaya, melainkan bisa dilakukan oleh semua kalangan.

Dalam pemaparannya, Farid juga menyinggung bahwa MIM Foundation tidak hanya mengelola wakaf uang secara konvensional, tetapi juga wakaf produktif. Contohnya adalah peternakan ayam petelur yang hasilnya disalurkan kepada anak-anak penderita stunting dan keluarga kurang mampu.

“Dengan wakaf produktif, manfaatnya lebih luas. Bukan hanya dalam bentuk bantuan pendidikan, tapi juga pemberdayaan ekonomi dan kesehatan. Semua itu bagian dari ikhtiar kita menjadikan Kota Mataram sebagai kota wakaf,” ujarnya.

Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh ustazd Said Syukron. Pantauan pewarta tampak kegiatan sosialisasi Gerakan Wakaf Uang di MTsN 3 Mataram berjalan sukses dan penuh makna. Guru, staf, dan siswa mendapatkan pemahaman baru tentang wakaf uang sebagai salah satu instrumen ibadah sekaligus solusi pemberdayaan umat.

Redaksi : Ruslan Wahid, ST

0 Komentar