Mataram – Upacara bendera rutin yang digelar setiap Senin di MTsN 3 Mataram selalu menjadi sarana pendidikan karakter, penanaman disiplin, dan pembentukan semangat kebangsaan bagi seluruh siswa. Namun, pelaksanaan upacara pada Senin, 22 September 2025 kali ini terasa begitu berbeda dan penuh makna. Selain menjadi ajang pembelajaran kedisiplinan bagi para siswa kelas VIII-2 yang bertugas sebagai pelaksana upacara, kegiatan ini juga menjadi momen perpisahan salah satu sosok penting di madrasah, yakni Hazmi Hakim, M.Pd., mantan Kepala Tata Usaha (KTU) MTsN 3 Mataram.
Hazmi Hakim yang selama ini dikenal ramah, disiplin, dan penuh dedikasi dalam menjalankan tugasnya, kini mendapat amanah baru sebagai KTU di MAN 1 Mataram. Kehadirannya sebagai pembina upacara kali ini bukan hanya sekadar memberikan amanat, tetapi juga sebagai kesempatan terakhir untuk berpamitan secara resmi kepada keluarga besar MTsN 3 Mataram.
Sejak pukul 07.00 WITA, halaman madrasah sudah dipenuhi oleh para siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Barisan rapi para peserta upacara menjadi pemandangan yang menyejukkan. Dengan mengenakan seragam lengkap, para siswa berdiri tegak mengikuti setiap tahapan.
Petugas upacara dari kelas VIII-2 tampil dengan penuh percaya diri. Dari pembawa acara, pemimpin upacara, pengibar bendera, hingga pembaca teks UUD 1945, semuanya melaksanakan tugas sesuai dengan peran masing-masing. Ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, seluruh peserta upacara serentak berdiri tegap, memberikan penghormatan penuh khidmat kepada Sang Saka Merah Putih.
Tidak hanya itu, doa yang dipanjatkan juga menambah kekhusyukan suasana, memohon keberkahan dan kekuatan bagi seluruh warga madrasah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kehadiran Hazmi Hakim sebagai pembina upacara memberikan nuansa berbeda karena banyak siswa dan guru merasa ini menjadi kesempatan berharga untuk mendengar nasihat terakhir beliau sebelum berpindah tugas.
Dalam amanatnya, Hazmi Hakim, M.Pd., mengawali dengan memberikan apresiasi yang tinggi kepada para petugas dari kelas VIII-2. Menurutnya, mereka telah menunjukkan tanggung jawab besar, kekompakan, serta kedisiplinan yang patut dicontoh oleh kelas lainnya.
“Petugas upacara hari ini sungguh luar biasa. Saya melihat kalian bekerja dengan serius, penuh tanggung jawab, dan saling mendukung satu sama lain. Ini adalah bukti bahwa kalian mampu melaksanakan tugas penting dengan baik. Saya bangga, dan semoga pengalaman ini menjadi pelajaran berharga,” ungkapnya.
Setelah itu, Hazmi Hakim menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besar MTsN 3 Mataram, baik guru, tenaga kependidikan, maupun para siswa, atas kebersamaan yang terjalin selama ini. Ia menyebutkan bahwa dirinya banyak belajar dari madrasah ini, bukan hanya soal administrasi, tetapi juga tentang persaudaraan, kebersamaan, dan keikhlasan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kebersamaan yang luar biasa selama saya bertugas di sini. MTsN 3 Mataram bukan sekadar tempat kerja, tetapi sudah menjadi rumah kedua bagi saya. Banyak kenangan indah yang tidak akan pernah saya lupakan,” ucapnya dengan suara bergetar.
Dengan penuh kerendahan hati, ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama bertugas ada ucapan, sikap, atau tindakan yang kurang berkenan di hati rekan kerja maupun para siswa. “Saya mohon maaf lahir batin atas segala kekhilafan saya. Tidak ada manusia yang sempurna, begitu pun saya. Semoga kita semua saling memaafkan,” tambahnya.
Di bagian akhir amanatnya, Hazmi Hakim berpesan kepada seluruh siswa agar selalu rajin belajar, bersungguh-sungguh menuntut ilmu, serta tidak melupakan kewajiban ibadah. Ia menekankan bahwa ilmu dan ibadah harus berjalan seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
"Anak-anakku semua, belajarlah dengan rajin. Kesungguhan kalian hari ini akan menentukan masa depan kalian. Tapi ingat, sehebat apapun ilmu yang kalian miliki, jangan pernah tinggalkan salat dalam keadaan apapun. Salat adalah tiang agama, jangan sampai kalian lalai,” pesan beliau dengan tegas.
Usai upacara, acara dilanjutkan dengan prosesi perpisahan sederhana namun penuh kehangatan. Kepala MTsN 3 Mataram, H. Marzuki, secara langsung menyerahkan kenang-kenangan kepada Hazmi Hakim, M.Pd., sebagai tanda penghargaan atas dedikasi dan pengabdian beliau selama bertugas di madrasah.
Prosesi penyerahan kenang-kenangan itu disambut dengan tepuk tangan seluruh peserta upacara. Suasana perpisahan semakin terasa haru ketika para guru dan siswa memberikan ucapan selamat secara langsung.
Kegiatan upacara dan perpisahan ini bukan sekadar momen seremonial, tetapi juga meninggalkan pesan moral mendalam. Sosok Hazmi Hakim mengajarkan bahwa pengabdian di dunia pendidikan bukan hanya soal administrasi atau rutinitas, melainkan juga soal membangun hubungan yang hangat, memberikan teladan, serta menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada generasi muda.
Upacara bendera Senin, 22 September 2025 di MTsN 3 Mataram akan selalu dikenang sebagai momen istimewa. Di satu sisi, menjadi ajang pembelajaran kedisiplinan bagi siswa kelas VIII-2 yang bertugas. Di sisi lain, menjadi perpisahan penuh haru dengan Hazmi Hakim, M.Pd., sosok yang telah memberikan banyak kontribusi dan kenangan indah bagi madrasah.
Doa dan harapan terbaik dipanjatkan agar di tempat tugas yang baru, beliau dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan, khususnya di MAN 1 Mataram. Sementara itu, seluruh warga MTsN 3 Mataram akan selalu mengenang beliau sebagai bagian penting dalam perjalanan madrasah.
Redaksi : Ruslan Wahid, ST


0 Komentar